Kepada Bernadine Eugenie Desiree
Clary, putri terhormat dari Francois Clary – seorang pembela hak asasi manusia,
Telah saya baca kisah hidupmu
yang tertulis pada akhir Bulan Maret 1794 sampai dengan hari penobatanmu
sebagai Ratu Swedia pada tahun 21 Agustus 1829.
Anak gadis dari seorang pedagang
sutra di Marseilles yang tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang Ratu.
Wanita yang pernah patah hati karena Jendral Napoleon Bonaparte dan hampir
melompat bunuh diri di atas jembatan Sungai Seine. Siapa yang akan mengira
bahwa Eugenie adalah Notre Dame de la Paix (Putri Pembawa Perdamaian)?
Beruntung Eugenie, sungguh
beruntung dirimu. Pada saat itu kau diselamatkan tepat waktu oleh Jendral Jean Baptiste Bernadotte yang
tiga tahun kemudian menikahimu. Meski telah kau tolak lamaran pertamanya
setelah menyelamatkanmu, takdir mempertemukan kalian kembali dengan
ketidaksengajaan. Menyatukan kalian dalam cinta.
Melalui dirimu, Eugenie, saya
tahu sosok seperti apa suamimu. Lelaki paling berani dan paling berprinsip.
Pria yang setia meski kau tidak selalu ada untuk mendampinginya. Pria yang
bertanggungjawab dan cinta kedamaian. Meski ia adalah seorang Pangeran Ponte
Corve, Putra adopsi Raja Charles XIII, Penerus Tahta Kerajaan Swedia, dia
tetaplah seorang Marsekal Bernadotte yang selalu membela hak asasi manusia.
Saya juga tahu banyak tentang
Napoleon Bonaparte secara pribadi dari dirimu. Tentang sosoknya yang tidak
biasa dan berasal dari kalangan miskin seperti dirinya bisa menjadi seorang
jendral, tentang mimpi dan obsesi yang ia milliki untuk menjadi seorang kaisar.
Ia tahu dan sadar sejak masih belia bahwa suatu saat ia akan menjadi tokoh yang
melegenda. Sejarah akan mencatat namanya dan selalu mengingatnya. Ia sudah
mencapai itu, Eugenie.
Napoleon Bonaparte adalah lelaki
bodoh. Ia memutuskan pertunangan kalian dan menikah dengan orang lain demi
ambisinya. Tapi tidak saya pungkiri, ia selalu mencintaimu, Eugenie. Di dalam
hatinya selalu ada dirimu. Salah satu dari tiga mantel bulu dari kulit musang
pemberian Tsar kepadanya dikirimkan untukmu. Yang pertama ia berikan kepada
Josephine, istrinya. Yang kedua ada pada adik kesayangan Napolen, Polette. Dan
yang ketiga ada padamu. Tidakkah kau menyadarinya, Eugenie? Betapa berartinya
dirimu untuk seorang Napoleon Bonaparte.
Ia menyerahkan Pedang Waterloo miliknya hanya kepadamu. Hanya dirimu,
Eugenie, yang dapat membuat Napoleon Bonaparte menyerahkan diri kepada tentara
sekutu.
Bernadine Eugenie Desiree Clary,
Saya sungguh mengagumi dirimu. Sekarang saya hanya wanita yang biasa saja, tapi
suatu saat dengan semangatmu yang menginspirasi, saya juga ingin menjadi wanita
luar biasa seperti dirimu. Wanita pintar, tabah, kuat, berprinsip dan juga
berbakti serta setia pada suami. Wanita yang mencintai perdamaian.
(Dari Buku Desiree Karangan Annemarie Selinko)
No comments:
Post a Comment