Dek... Baik-baik sajakan di dalam perut bundamu? Saat saya menuliskan surat ini, saya sedang berada di UGD sebuah rumah sakit bersama ayah bundamu.
Bundamu membuat orang serumah panik dan cemas subuh ini. Saya tidak pernah setakut ini. Teriakan kesakitan bundamu sungguh menyayat hati.
Calon adik bayi, tahukah kamu bahwa dirimu membawa kebahagian untuk kami? Bunda dan ayahmu, calon eyang kakung dan eyang putrimu, juga bagi saya.
Hanya mendengar kabar tentang dirimu yang ada dalam kandungan bundamu baru 5 minggu ini, kamu dapat membuat kami semua tersenyum.
Calon adik bayi, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga bundamu. Bundamu adalah segalanya untuk saya. Kami tumbuh dan besar bersama. Saya sangat sayang dan mencintainya. Kebahagiaannya adalah kebahagiaan saya.
Calon adik bayi, saya berjanji saya akan terus berusaha semampu saya untuk menguatkan dirinya, menjaga dan merawatnya agar kamu bisa bertahan, bisa kuat dan tumbuh dengan sempurna di dalam sana.
Bertahanlah, lawanlah musuh yang ikut membesar di dalam kandungan bundamu itu. Tunjukkanlah bahwa kamu lebih kuat daripada kista sebesar 10cm itu. Jangan biarkan ia membesar dan merebut makananmu.
Calon adik bayi, tolong bantu dan berjuanglah bersama saya dan bundamu, juga bersama orang-orang yang mencintaimu dan mendambakan kehadiranmu. Kita bisa melakukan itu bersama, yah?
Calon adik bayi, saya yakin suatu hari nanti kamu akan jadi orang besar. Karena kata orang, jika seorang anak akan menjadi orang besar, maka biasanya bundanya dulu yang akan diuji.
Kita harus tetap optimis, yah calon adik bayi! Dan kita sama-sama memohonkan yang terbaik kepada Allah.
No comments:
Post a Comment