Memimpikanmu

Mendung pagi menyadarkanku pada mimpi yang telah lama tak kunjung datang. Membawa serpihan yang pernah ada.

Kehadiranmu kurasakan antara ada dan tiada. Membuaiku dalam lelap. Menyelimuti api rindu yang telah lama tak bertuan.

Ingin kugapai lagi dirimu, ingin kurengkuh dirimu kembali untukku.

Namun kamu sungguh tak terjangkau.

Tak peduli betapa keras kuteriakan namamu, kamu tetap tidak dapat kuraih.

Tidak kamu hiraukan sesakku yang ingin bersama denganmu.

Kamu hanya tersenyum.

Putih, bersih, indah bercahaya. 

Semakin kukejar semakin jauh kamu dalam langkahku.

Sekarang aku mengerti, kamu tidak ingin aku ikut bersama denganmu. 

Tak apa sayang, sungguh tidak apa-apa….

Aku tahu, kan ada saatnya lagi untuk kita bersama.

Tidak di dunia yang dulu ada kita berdua, tidak di dunia yang hanya ada aku saja.

Aku paham sekarang, sungguh aku mengerti…

Tidak akan lagi, kupaksakan kakiku mengejarmu walau dalam mimpi, karena Pemilikku sesungguhnya belum menginginkanku kembali padaNya.

Terima kasih sayang, sudah datang mengunjungiku. Aku akan bahagia dan tetap tabah dalam menjalani hidupku.

Seperti janjiku dulu, saat kamu meninggalkan dunia fana ini.