Hati,
Aku tahu nona kita ini sedang
merana karena cinta. Aku tahu saat ini kau yang paling tersakiti. Tak usahlah
kau tularkan sakitnya pada jantung dan paru-paru sebab tanpa kau tularkan
mereka sudah semakin lemah berdetak dan sukar menghirup udara.
Bukankah kau sudah pernah
mengalami hal seperti ini? Bukankah dulu kau bisa melaluinya? Dulu kau bisa
bertahan kenapa sekarang tidak?
Hati tolong, janganlah kau racuni
nona kita. Sembuhkanlah lukamu, seperti dulu kau mampu menjahit semua lubang
dan luka yang pernah tertera di sana. Buat apa kau terus menularkan kesakitanmu
pada yang lainnya? Mereka sama sakitnya denganmu. Bekerja samalah denganku
untuk menyembuhkan lukamu. Hanya berkawan denganku maka kau akan selamat.
Dan beritahulah nona kita, untuk
apa menangis berlama-lama sampai-sampai dia enggan memberi makan si lambung.
Hei, hati yang bodoh, sampaikan pesanku pada nona kita yang juga bodoh, dia
pantas mendapatkan yang terbaik. Dan kau jangan mempengaruhi nona kita dengan
kesakitanmu. Biar nona kita mendengarkan aku. Biar kita semua selamat.
Kau juga ingin selamat, kan?
-Logika-
No comments:
Post a Comment