Kepadamu yang selalu
menantiku,
Bagaimana lagi aku harus menjelaskannya? Aku tidak tahu
kenapa kamu bisa tetap menunggu aku selama 3 tahun ini, padahal dari awal aku
sudah bilang bahwa aku tidak bisa menjalani hubungan yang lebih dari seorang
teman bersamamu. Aku sudah bilang jangan tunggu aku. Aku tidak bisa menjanjikan
apapun. Tapi semalam, untuk yang kesekian kalinya kamu masih saja menawarkan
hatimu dan untuk kesekian kalinya pula aku menolak.
Kamu membuat aku merasa bersalah. Seolah aku lupa berterima
kasih dan lupa untuk bersyukur karena ada seseorang yang begitu baik dan tulus
mencintai aku apa adanya seperti dirimu. Siapa yang tidak mau merasakan
dicintai sedemikian rupa? Tapi sungguh, aku masih belum bisa menerimamu lebih dari
sekedar teman. Mungkin hatiku begitu bodoh, masih saja tidak melihat
kesungguhanmu.
Hanya saja… Entahlah..
Bukan. Aku bukan pemberi harapan palsu. Kamu tentu tahu itu.
Sejak pertama selalu ku katakan tidak. Jika aku tidak juga menjauh darimu itu
karena aku tahu bagaimana sakitnya penolakan. Aku sungguh tidak ingin
menyakitimu dengan cara seperti itu.
Aku rasa, ini sudah saatnya kamu menjauh dariku. Kamu harus
pergi dariku karena aku tidak akan pernah tega dan bisa melakukannya kepada
orang sebaik dirimu. Lakukanlah ini demi kebaikan bagi kita berdua.
Tidak, jangan tunggu aku lagi. Kamu berhak mendapat
kebahagiaanmu sendiri. Penantianmu ini sudah terlalu lama. Kamu bisa
mendapatkan seseorang yang lebih baik dari aku. Aku tidak layak mendapatkan
ketulusan cintamu karena aku sendiri masih tidak tahu harus mencari cinta yang
seperti apa lagi, ketika ketulusan dan kesetiaan bisa ku dapatkan darimu.
Pergi dan berbahagialah karena bahagiamu adalah bahagiaku :)
No comments:
Post a Comment