Nimo sahabatku tersayang,
Seharian ini lagu Missing You dari Meja mengalun
terus-menerus ditelingaku. Kamu tau kan, sedari dulu aku selalu memutar lagu
itu saat merindukanmu.
Aku tidak sadar betapa waktu cepat berlalu.
Dan ketika kamu datang menyapaku, aku merasa sangat bahagia.
Dengan cepat ku balas sapaanmu.
Pukul 02.10, ketika aku masih terjaga dan senang dengan
kehadiranmu setelah 21 hari kita tidak berbicara satu sama lain, kau
memberitahukan tentang kehamilan istrimu.
Udara malam yang kurasakan semakin dingin menyelimutiku.
Sementara mungkin kamu menunggu balasan dariku, aku hanya
bisa terdiam.
Aku tidak tahu…
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Aku ingin membalas dan mengucapkan selamat kepadamu dan ikut
berbahagia untukmu. Tapi aku tidak bisa. Aku tidak bisa melakukannya karena aku
tidak pernah bicara yang bukan sebenarnya kepadamu. Tidak pernah sekalipun. Aku
tidak tahu apakah aku memang bahagia mendengar kehamilan istrimu atau tidak. Jadi
aku memilih untuk tetap diam.
Sekarang, setelah lama aku memikirkannya, aku tersadar bahwa
aku salah. Bagaimanapun, kalian adalah suami istri dan cepat atau lambat akan
ada bayi diantara kalian.
Aku menyadari perasaan takutku. Aku takut kehilangan sahabat baikku. Kau tidak akan lagi sama seperti sekarang. Waktumu akan banyak tercurah untuk keluarga, belum lagi pekerjaan yang menuntut banyak perhatian darimu. Tidak ada lagi yang tersisa untukku.
Aku tidak meminta apa pun darimu. Hanya saja, aku akan
sangat merindukanmu dan takut kehilangan dirimu. Tidak ada yang mengerti
tentang persahabatan yang kita jalani. Tidak ada orang lain yang memahamiku
sebaik dirimu. Aku sungguh merasa takut kehilanganmu, Nimo. Menolak lamaran
darimu dan membiarkanmu menikahi wanita lain adalah kebodohan yang aku lakukan
karena tidak mau memperjuangkan cintamu. Cintaku. Cinta kita. Dan jujur ku
katakan, aku menyesal. Setelah apa yang kita lalui bersama, aku tidak dapat
membayangkan hidup tanpamu.
Maafkan aku, Nimo. Aku tidak berperilaku seperti yang kau
harapkan saat kau membagi kabar bahagia ini. Aku sangat bodoh karena aku hanya
memikirkan diriku sendiri. Aku selalu membawa namamu dalam doaku, dan aku
memohon kepada Allahku untuk selalu menjagamu, melindungimu dan memberikanmu
kebahagiaan. Dan inilah jawabanNya, salah satu caraNya untuk membuat
kebahagiaanmu bertambah, dengan memberikan bayi kepadamu.
Sahabat baikku di dunia, Nimo.. akan menjadi seorang ayah.
Wow, luar biasa bukan? Aku percaya kau akan menjadi ayah yang sangat hebat. Aku
doakan semoga kamu dan istrimu akan selalu berbahagia, selamanya.
Sayang dari sahabatmu,
-Lib-
No comments:
Post a Comment