Translate

Monday, 21 January 2013

Selamat Kepadamu

Nimo sahabatku tersayang,

Seharian ini lagu Missing You dari Meja mengalun terus-menerus ditelingaku. Kamu tau kan, sedari dulu aku selalu memutar lagu itu saat merindukanmu.

Aku tidak sadar betapa waktu cepat berlalu.

Dan ketika kamu datang menyapaku, aku merasa sangat bahagia. Dengan cepat ku balas sapaanmu.

Pukul 02.10, ketika aku masih terjaga dan senang dengan kehadiranmu setelah 21 hari kita tidak berbicara satu sama lain, kau memberitahukan tentang kehamilan istrimu.

Udara malam yang kurasakan semakin dingin menyelimutiku.

Sementara mungkin kamu menunggu balasan dariku, aku hanya bisa terdiam.

Aku tidak tahu…

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

Aku ingin membalas dan mengucapkan selamat kepadamu dan ikut berbahagia untukmu. Tapi aku tidak bisa. Aku tidak bisa melakukannya karena aku tidak pernah bicara yang bukan sebenarnya kepadamu. Tidak pernah sekalipun. Aku tidak tahu apakah aku memang bahagia mendengar kehamilan istrimu atau tidak. Jadi aku memilih untuk tetap diam.

Sekarang, setelah lama aku memikirkannya, aku tersadar bahwa aku salah. Bagaimanapun, kalian adalah suami istri dan cepat atau lambat akan ada bayi diantara kalian.

Aku menyadari perasaan takutku. Aku takut kehilangan sahabat baikku. Kau tidak akan lagi sama seperti sekarang. Waktumu akan banyak tercurah untuk keluarga, belum lagi pekerjaan yang menuntut banyak perhatian darimu. Tidak ada lagi yang tersisa untukku.

Aku tidak meminta apa pun darimu. Hanya saja, aku akan sangat merindukanmu dan takut kehilangan dirimu. Tidak ada yang mengerti tentang persahabatan yang kita jalani. Tidak ada orang lain yang memahamiku sebaik dirimu. Aku sungguh merasa takut kehilanganmu, Nimo. Menolak lamaran darimu dan membiarkanmu menikahi wanita lain adalah kebodohan yang aku lakukan karena tidak mau memperjuangkan cintamu. Cintaku. Cinta kita. Dan jujur ku katakan, aku menyesal. Setelah apa yang kita lalui bersama, aku tidak dapat membayangkan hidup tanpamu.

Maafkan aku, Nimo. Aku tidak berperilaku seperti yang kau harapkan saat kau membagi kabar bahagia ini. Aku sangat bodoh karena aku hanya memikirkan diriku sendiri. Aku selalu membawa namamu dalam doaku, dan aku memohon kepada Allahku untuk selalu menjagamu, melindungimu dan memberikanmu kebahagiaan. Dan inilah jawabanNya, salah satu caraNya untuk membuat kebahagiaanmu bertambah, dengan memberikan bayi kepadamu.

Sahabat baikku di dunia, Nimo.. akan menjadi seorang ayah. Wow, luar biasa bukan? Aku percaya kau akan menjadi ayah yang sangat hebat. Aku doakan semoga kamu dan istrimu akan selalu berbahagia, selamanya.

Sayang dari sahabatmu,

-Lib-


No comments:

Post a Comment