Translate

Friday, 16 December 2011

Tangis dan Karma

Kata temen, menangis itu gpp. Bukan bodoh! Jangan takut mengakui hal-hal yang membuatmu tampak lemah, terkadang itu hanya menunjukan bahwa kita adalah manusia yang punya hati.

Tak ada yang salah saat kamu disakiti orang yang kamu cintai. Kamu hanya diperingatkan Tuhan, dia bukan orang baik untukmu. Dan bukan kamu yang pantas membalas saat kamu disakiti tapi karmanya yang telah menunggu untuk datang padanya.

Karma memiliki cara yang mengejutkan dan tidak melihat situasi. Yang harus kamu lakukan adalah duduk dan menyaksikan.

Tuesday, 13 December 2011

Tuhan , terjadilah padaku seperti yang Engkau mau

Touching real story from @elnaa

Kisah nyata dapet dari kakak rohani dulu, masih membekas aja ceritanya. Kisah ini bukti bahwa Tuhan pasti memberikan jodoh yang terbaik. Jadi ada seorang wanita sebut saja namanya Rani. Dia ini wajahnya sebenarnya cantik cuma (maaf) agak miring. Miring seperti apa? Miring di sini bener bener miring. Sebelah wajahnya naik ke atas sedikit. Seperti orang stroke padahal tidak. Semacam kelainan.

Karena keterbatasan ini, sampai usia 31 tahun Rani belum pernah pacaran sama sekali. Jadi kutipan "dari mata turun ke hati" berlaku. Rani aktif di gereja. Bukan pemusik, bukan penyanyi, bukan penari. Dia ga punya kelebihan itu. Dia aktif jadi guru sekolah minggu. Rani sudah lelah berdoa meminta jodoh. Lelah menunggu. Sampai akhirnya dia cuma berdoa "Tuhan, terjadilah padaku seperti apa yang Kau mau".

Sampai suatu ketika, gereja tempat Rani aktif kedatangan seorang pendeta muda yang ditugaskan di situ untuk membantu pendeta senior. Sebut saja nama Pendeta muda ini Henri. Dia lulusan Theologia di Amerika, sudah melanglang buana ke hampir seluruh dunia. Dan sangat ganteng. Oh iya Henri ini belum menikah, dia mengaku sudah mencari tulang rusuknya ke hampir seluruh benua tapi belum ditemukan (Tsaahh bahasa gue). Tau dong reaksi wanita-wanita single kalo kedatengan pria hampir sempurna. Semua berlomba. Penari, pemusik, worship leader, usher. Semua bersaing.  Bahkan anak perempuan si pendeta senior yang cantik, punya suara bagus, pinter, S2 universitas terkenal pun kesemsem berat sama dia. Tapi anehnya Henri ga bergeming. Dia hanya menanggapi wanita-wanita ini dengan sopan dan baik. Tidak memberi harapan juga tidak menjauhi. Namanya juga wanita semakin penasaran akan semakin agresif. Semakin dicuekin semakin nyinyir. Sampai ada rumor beredar kalau Henri ini gay.

Sampai suatu Minggu. Saat itu ibadah hampir mulai, ada seorang Ibu yang meminta Henri mengantar anaknya ke ruangan sekolah minggu. Jadi ruangan sekolah minggu memang terpisah dengan ruangan ibadah, supaya jerit anak kecil tidak mengganggu jalannya ibadah. Sebagai wanita Rani sudah denger cerita tentang Henri. Pernah sesekali mengintip ke ruangan ibadah dan diakui Henri adalah pria idaman. Tapi Rani sadar diri dong. Anak pendeta yang perfect aja ga ditanggepin apalagi dia yang mukanya miring. Saat mengantar anak kecil itulah pertama kalinya Henri bertemu Rani si guru sekolah minggu. Ekspresi Henri bengong, dia menatap Rani lama. Rani yang merasa wajahnya kurang langsung tertunduk. Waktu mengangkat wajah, Henri masih di sana menatap dia dengan memuja. Seperti terbius.

Singkat cerita Henri jatuh cinta. Seluruh wanita tidak terima. Semua bertanya tanya "kenapa?". Bahkan Rani sendiri juga heran mengapa dia?? Tapi dia cuma berdoa, "Tuhan,jadilah padaku seperti yang Kau mau". Dan sampai akhirnya Henri melamar Rani. Rani menerima. Satu jemaat heboh, semua bertanya tanya. Biasalah manusia.

Saat upacara pernikahan satu gereja berduyun duyun datang. Semua ingin menyaksikan sejarah terbuktinya lagu Celine Dion Beauty aпd The Beast. Upacara sangat khidmat. Rani tak hentinya menangis mengucap syukur betapa jawaban doanya datang saat dia pasrah menyerah. Hampir di penutup acara, Henri maju ke mimbar untuk memberi sambutan dan sekedar ucapan terima kasih. Tak disangka kata kata pertama Henri adalah "Saya tahu seluruh jemaat di sini heran mengapa saya memilih Rani". Seluruh jemaat hening. "Saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk mencarikan saya jodoh yang terbaik. Dan saya tidak menemukan wanita sesempurna Rani". Jemaat bergumam. "Saya sudah mengelilingi dunia mencari dan tidak menemukan. Sampai saya pasrah dan hanya berkata Tuhan, jadilah padaku seturut kehendakmu. Lalu saya dibawa Tuhan ke sini, ke tempat Rani. Begitu saya melihat dia saya tahu dialah jawaban doa saya". Lalu Henri terdiam sejenak menarik nafas, berjalan menuju tempat duduk Rani lalu menggandeng dia ke podium. Di podium sangat terlihat betapa jauh perbedaan fisik mereka di mata jemaat. Yang satu sempurna, yang satu miring. Henri lalu melanjutkan "Mungkin jemaat di sini melihat saya sempurna di mata anda, sebenarnya tidak. Saya punya penyakit langka. Saya menderita syndrome something" (gue lupa nama penyakitnya). Penyakit ini saya derita sejak lahir. Penyakit ini menyerang mata dan saraf otak saya. Makhluk hidup yang sebenarnya sejajar menjadi miring di mata saya, demikian sebaliknya. Jadi Rani adalah wanita sempurna satu satunya yang diciptakan Tuhan untuk saya", kata Henri lalu mencium kening Rani yang terpaku.

How great is our God. :')

Bagaimana Tuhan menciptakan Rani khusus untuk Henri. Dan ini kisah nyata. Sungguhan nyata. Amazing story. Jadi ga usah takut ga dapet jodoh. Cuma perlu berdoa "Tuhan , terjadilah padaku seperti yang Engkau mau".

Kemunafikan

Jangan pernah percaya dengan seseorang yang mengaku ingin berteman denganmu, apalagi setelah dia merebut kekasih hatimu. Walau terlihat manis dan baik, tapi bicaranya tak bisa dipercaya dan apa yang ada di hatinya tidak sama dengan apa yang ada di bibirnya. Dan percayalah mereka hanya akan memanfaatkanmu, mengorek informasi yang mereka butuhkan dan kemudian akan menusukmu sekali lagi. Dia tak akan peduli sakit hatimu. Dia akan sanggup tertawa di atas penderitaanmu. Seperti itulah kemunafikan.

Thursday, 8 December 2011

Don't Tell Me You Love Me


Don't tell me you love me if you are not sincere.
For a lie that strong can ruin my life and bring on a new fear.
Fear to be loved, fear to love ever again.
It can cause my fragile heart to break, tear and bend.
Think of all in life that will be missed,
because of one small broken promise.
So, when I put all of my trust deep within you
Please don't tell me you love me, unless you truly do.

Friday, 2 December 2011

Gempa

Kalo ada yang follow @InfoBMKG di twitter pasti sadar deh, hampir disetiap minggunya ada terjadi gempa di Indonesia. Hari ini juga katanya ada gempa 5,2 SR di Yogyakarta.
Ya kita sih berdoa ajalah, semoga kita dilindungi selalu sama Allah. Ngomongin gempa, gw punya beberapa pengalaman seram. 

Gw tuh trauma banget sama yang namanya gempa. Pernah di th 2007 (kl ga salah), gw lagi nonton tv di ruang klrg sendirian. Tengah malem pula. Mama bobo sendiri di kamarnya. Papa lagi dines luar kota. Adek gw bobo sama adek sepupu. Tiba-tiba, gw merasa seseorang mengguncang gw dengan keras! Gw takut banget! Sumpah! Gw mau merapal doa tapi mendadak lidah gw kelu. Gw ga berani nengok ke belakang. Dalam hati gw bilang, duuh jangan ganggu gw! Saat gw ketakutan setengah mampus itu, adek gw sama adek sepupu keluar kamarnya. Gw lega bgt merasa ada temen. Mereka nanya sama gw, gempa ya? Baru sadar gw bahwa guncangan yang gw rasa itu karna gempa! Langsung aja kita bangunin mama ngajak keluar rumah, soalnya gempanya masih berasa kencang. Mama susah dibanguninnya. Begitu dah bangun malah diem aja ga mo keluar. Sampe harus dipaksa ma adek gw. Sementara gw malah balik lagi ke kamar gw. Gw ambil hp sama dompet, trus gw ke kmr mama. Maksa keluar. Trus kita keluar bareng-bareng. Ternyata tetangga depan rumah juga dah pada diluar. Gempa dah ga berasa. Kita ngobrol di teras rumah. Nyari tau dimana pusat gempanya. Ternyata di tasik kl ga salah inget. Adek gw tanya, kenapa gw keingetan bawa dompet ma hp? Gw bilang kalo ada apa-apa ribet ngurusnya jadi gw ambil. Di dompet kan ada KTP, ATM, SIM, STNK. Udahannya gw sadar, iya yah kok mpe kepikiran ribet ngurus-ngurus begituan. Akhirnya kita masuk rumah lagi dan tidur berempat di kamar mama. 

Kejadian kedua berlangsung di th 2009. Waktu itu lagi bulan puasa. Di German Centre BSD jam 3an. Kantornya ada di lantai 3. Gw ngerasa meja gw kek ada yang nendangin. Gw kira temen sebelah si mr black. Tapi lama-lama kok nendangnya kenceng. Pas gw liat dia, eh dia malah liatin gw! Dikira dia gw juga lagi nendangin meja dia. Sambil bertatapan, kita berbarengan bilang, “gempa ya?”. Gempanya berasa kenceng banget! Berhubung dekat dengan pintu gw langsung lari keluar ruangan. Begitu diluar ruangan gw denger suara gemuruh gitu kaya gedung mo runtuh! Gw takut banget! Orang-orang dah banyak yang lari ke bawah pake tangga darurat. Gw masih syok. Gw berdoa terus. Temen gw nyuruh gw lari keluar. Tapi gw malah masuk lagi. Gw langsung nyamber tas gw. Karena disitu ada dompet & hp gw. Kalo ada apa-apa ribet ngurusnya. Trus gw lari keluar sambil berdoa sepanjang jalan keluar. Berdesakan dengan yang lainnya menuruni tangga darurat. Berjalan keluar kantor & berkumpul di lapangan terbuka. Sinyal telepon sempat gangguan pula. Setelah keadaan aman kita kembali masuk ke kantor. Dan gw kaget menemukan beberapa orang temen gw ternyata ga ikut lari keluar ruangan. Gw sih asli takut banget! Baru itu gw denger suara gempa seolah mau meruntuhkan gedung.

Di th yang sama. Ketika terjadi gempa padang. Gw lagi di kantor pusat di sunter di lantai 7. Gw pulang ke BSD dianter supir kantor. Saat itu dah jam pulang kerja, jam setengah 6an. Karena supirnya belum dateng jadi gw menunggu di ruangan dengan beberapa orang lainnya yang berada lumayan jauh dari gw. Nah gw tiba-tiba ngerasa pusing banget. Ga lama meja gw goyang. Gw syok! Gempa sebelumnya membuat gw trauma. Saat gw merasakan lagi, gw sendirian!  Gw bingung ga tau harus gimana? Pikiran gw nyuruh gw keluar tapi gw ga bisa gerak. Dah lemes duluan. Kalo gw keluar juga ribet harus bawa laptop dan tas. Kepikiran sama kerjaan di laptop jadi kalo ada apa-apa ga ribet karena laptop gw selamat! Ga kepikiran kalo gw yang ga selamat gimana?  Tapi orang-orang yang masih di ruangan juga ga pada lari keluar. Jadi gw juga diem aja sambil berdoa terus sampe gempanya berlalu. Gw tambah trauma.   

Masih di th yang sama. Waktu hari ultah gw kejadiannya. Jenk Dy, lagi telepon gw ngucapin met ultah. Dia teleponnya di tangga darurat. Tiba-tiba gw ngerasa pusing. Karena gw trauma sama gempa, jadi kalo gw tiba-tiba pusing gw dah ketakutan sendiri. Saat kerasa gw langsung diem. Dy juga diem.  Ketika gempanya masih kerasa, Dy yang ngomong duluan kalo di tempat dia gempa! Padahal di tempat gw juga berasa. Kita memutuskan sambungan tlp. Gw lari keluar kamar. Nyari mama. Trus diem di kamar mama sampe gempanya ga berasa. Beneran deh gw takut gempa. Itu gempa terakhir yang gw rasain. Setelahnya, kalo ada gempa-gempa gitu gw ga ngerasain. Tapi takutnya masih sampe sekarang.